*** Assalamu'alaikum akhi...ukhti... *** Selamat datang saya ucapkan kepada pengunjung blog saya *** WULAN Alfiaturrahman ***

Sabtu, 27 November 2010

Da lm bgt wln g' bk blog ini. kgn jg ma posting2nya...............
wln pgn bgt bgi2 ilmu bt tmn2, tw yg laen mllui blog nch.
wln brhrp mdh2an blog nch brmnfaat bt wln, tmn2, yg laen jg.amin y Allah........

keutamaan shalat shubuh

Di antara sholat wajib lima waktu, sholat Subuh memiliki rakaat yang paling sedikit yaitu dua rakaat. Namun, sholat yang waktunya dikerjakan pada permulaan hari tersebut memiliki keutamaan yang sangat besar. Di kala hari masih gelap dan udaranya yang dingin, sholat Subuh terasa berat bagi sebagian orang. Terkadang pula rasa kantuk masih menghinggap sehingga tak ayal seseorang akan tertidur lagi dan melewati waktu subuh.

Shalat Subuh merupakan satu di antara shalat wajib lima waktu yang mempunyai

kekhususan dari shalat lainnya dan mempunyai keutamaan yang luar biasa. Pada
saat inilah pergantian malam dan siang dimulai. Pada saat ini pula malaikat
malam dan siang berganti tugas (HR Al-Bukhari).

Karenanya, beruntunglah mereka yang dapat melaksanakan shalat Subuh pada awal
waktu sebab disaksikan oleh malaikat, baik malaikat yang bertugas pada malam
hari maupun siang.

“Sesungguhnya shalat yang paling berat bagi orang munafik adalah shalat Isya’ dan shalat Subuh. Sekiranya mereka mengetahui apa yang terkandung di dalamnya, niscaya mereka akan mendatangi keduanya (berjamaah di masjid) sekalipun dengan merangkak” [HR Al-Bukhari dan Muslim]

قِمِ الصَّلاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَى غَسَقِ اللَّيْلِ
وَقُرْآنَ الْفَجْرِ إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا (٧٨)

78. dirikanlah shalat dari sesudah matahari
tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh[865].
Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).



betapa sholat Subuh sangat berpengaruh pada kehidupan manusia
terutama di permulaan hari yang akan dijalaninya. Dengan bangun di pagi
buta (subuh) kita akan mendapatkan udara sejuk dan sehat di pagi hari.
Bila kita tidak pernah terlewat untuk mengerjakan sholat Subuh, Insya
Allah kita akan bersemangat menjalani sehari penuh serta hari-hari
esoknya.

Keutamaan-keutamaan sholat Subuh lainnya yaitu:

  1. Mendapatkan pahala yang luar biasa besarnya, melebihi keindahan dunia dan isinya, sebagaimana telah disebutkan dalam satu riwayat Imam At Turmuzi: '”Dari Aisyah ra telah bersabda Rasulullah saw, Dua rakat shalat Fajar pahalanya lebih indah dari pada dunia dan isinya.”
  2. Selalu berada dalam lindungan Allah swt. Rasulullah bersabda: ''Barangsiapa yang menunaikan sholat Subuh maka ia berada dalam jaminan Allah. Maka jangan coba-coba membuat Allah membuktikan janji-Nya. Barangsiapa yang membunuh orang yang menunaikan shalat Subuh, Allah akan menuntutnya, sehingga Ia akan membenamkan mukanya ke dalam neraka. (HR Muslim, At-Tirmizi dan Ibnu Majah)
  3. Allah akan memberikan surga yang dijanjikan. Diriwayatkan dari Abu Musa al Asy'ari ra ia berkata Rasulullah saw bersabda: ''Barangsiapa yang sholat dua waktu yang dingin maka akan masuk surga.'' (HR Al Bukhari). Dua waktu yang dingin itu adalah sholat Subuh dan sholat Ashar.
  4. Akan dapat melihat Allah, sebagaimana Hadits Rasulullah saw yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim dari Jarir bin Abdullah ra: ''Kami sedang duduk bersama Rasulullah saw, ketika melihat bulan purnama. Beliau berkata, ''Sungguh, kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan yang tidak terhalang dalam melihatnya. Apabila kalian mampu, janganlah kalian menyerah dalam melakukan sholat sebelum terbit matahari dan sholat sebelum terbenam matahari. Maka lakukanlah.'' (HR. Bukhari dan Muslim).
  5. Rasulullah saw mendoakan umatnya yang bergegas dalam melaksanakan sholat Subuh, sebagaimana disebutkan dalam suatu hadits, ''Ya Allah berkahilah umatku selama mereka senang bangun Subuh.'' (HR Tirmizi, Abu Daud, Ahmad dan Ibnu Majah).

Selain waktunya yang sempit sehingga dianjurkan untuk mengerjakannya tepat waktu, sholat Subuh juga lebih diutamakan dilakukan secara berjamaah. Banyak hadits yang mengatakan bahwa sholat Subuh yang dikerjakan secara berjamaah di masjid jauh lebih utama daripada dikerjakan sendirian di rumah. Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya sholat yang paling berat bagi orang munafik adalah sholat Isya dan sholat Subuh. Sekiranya mereka mengetahui apa yang terkandung di dalamnya, niscaya mereka akan mendatangi keduanya (berjamaah di masjid) sekalipun dengan merangkak.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Banyak permasalahan, yang bila diurut, bersumber dari pelaksanaan shalat Subuh yang disepelekan. Banyak peristiwa petaka yang terjadi pada kaum pendurhaka terjadi di waktu Subuh, yang menandai berakhirnya dominasi jahiliyah dan munculnya cahaya tauhid. “Sesungguhnya saat jatuhnya adzab kepada mereka ialah di waktu Subuh; bukankah Subuh itu sudah dekat?” (QS Huud:81)

Rutinitas harian dimulainya tergantung pada pelaksanaan shalat Subuh. Seluruh urusan dunia seiring dengan waktu shalat, bukan waktu shalat yang harus mengikuti urusan dunia.

“Jika kamu menolong (agama) Allah, maka ia pasti akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu” (QS Muhammad : 7)

“Sungguh Allah akan menolong orang yang menolong agamanya, sesungguhnya Allah Maha Kuat dan Maha Perkasa” (QS Al-Hajj:40)

TIPS MENJAGA SHALAT SUBUH :

  1. Ikhlaskan niat karena Allah, dan berikanlah hak-hak-Nya
  2. Bertekad dan introspeksilah diri Anda setiap hari
  3. Bertaubat dari dosa-dosa dan berniatlah untuk tidak mengulangi kembali
  4. Perbanyaklah membaca doa agar Allah memberi kesempatan untuk shalat Subuh
  5. Carilah kawan yang baik (shalih)
  6. Latihlah untuk tidur dengan cara yang diajarkan Rasulullah saw (tidur awal; berwudhu sebelum tidur; miring ke kanan; berdoa)
  7. Mengurangi makan sebelum tidur serta jauhilah teh dan kopi pada malam hari
  8. Ingat keutamaan dan hikmah Subuh; tulis dan gantunglah di atas dinding
  9. Bantulah dengan 3 buah bel pengingat(jam weker; telpon; bel pintu)
  10. Ajaklah orang lain untuk shalat Subuh dan mulailah dari keluarga

Jika Anda telah bersiap meninggalkan shalat Subuh, hati-hatilah bila Anda berada dalam golongan orang-orang yang tidak disukai Allah untuk pergi shalat. Anda akan ditimpa kemalasan, turun keimanan, lemah dan terus berdiam diri.

Keutamaan sholat subuh berjamaah diantaranya adalah mendapatkan pahala yang besar, sebanyak pahala mengerjakan sholat malam dalam satu malam penuh. Diriwayatkan Muslim dari Utsman bin Affan ra berkata: Rasulullah saw bersabda, ''Barangsiapa yang sholat Isya berjamaah maka seakan-akan dia telah shalat setengah malam. Dan barangsiapa shalat Subuh berjamaah, maka seakan-akan dia telah melaksanakan shalat malam satu malam penuh.''

Dalam hadits lain, dikatakan bahwa keutamaan mengerjakan sholat Subuh berjamaah yaitu akan mendapatkan sumber cahaya di hari kiamat yang akan meneranginya hingga mereka masuk surga. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw, “Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang banyak berjalan dalam kegelapan (waktu Isya dan Subuh) menuju masjid dengan cahaya yang sangat terang pada hari kiamat.” (HR. Abu Dawud, At-Tarmidzi dan Ibnu Majah)

Bila kita dapat memahami keutaamaan dan keistimewaan yang terkandung dalam sholat Subuh, Insya Allah kita akan terhindar dari beratnya ujian dalam mengerjakan sholat Subuh. Semoga Allah senantiasa memberikan rahmat-Nya untuk kita semua yang insya Allah istiqamah dalam menunaikan syari’at dan kewajiban kita sebagai umat. Amin.

Kamis, 27 Mei 2010

Apakah Ciri-Ciri Wanita Surga

Apakah hanya orang-orang beriman dari kalangan laki-laki dan bidadari-bidadari saja yang menjadi penduduk Surga? Bagaimana dengan istri-istri kaum Mukminin di dunia, wanita-wanita penduduk bumi?

Istri-istri kaum Mukminin yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya tersebut akan tetap menjadi pendamping suaminya kelak di Surga dan akan memperoleh kenikmatan yang sama dengan yang diperoleh penduduk Surga lainnya, tentunya sesuai dengan amalnya selama di dunia.

Tentunya setiap wanita Muslimah ingin menjadi ahli Surga. Pada hakikatnya wanita ahli Surga adalah wanita yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Seluruh ciri-cirinya merupakan cerminan ketaatan yang dia miliki. Diantara ciri-ciri wanita ahli Surga adalah:

1. Bertakwa.

2. Beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, hari kiamat, dan beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk.

3. Bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah, bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadlan, dan naik haji bagi yang mampu.

4. Ihsan, yaitu beribadah kepada Allah seakan-akan melihat Allah, jika dia tidak dapat melihat Allah, dia mengetahui bahwa Allah melihat dirinya.

5. Ikhlas beribadah semata-mata kepada Allah, tawakkal kepada Allah, mencintai Allah dan Rasul-Nya, takut terhadap adzab Allah, mengharap rahmat Allah, bertaubat kepada-Nya, dan bersabar atas segala takdir-takdir Allah serta mensyukuri segala kenikmatan yang diberikan kepadanya.

6. Gemar membaca Al Qur’an dan berusaha memahaminya, berdzikir mengingat Allah ketika sendiri atau bersama banyak orang dan berdoa kepada Allah semata.

7. Menghidupkan amar ma’ruf dan nahi mungkar pada keluarga dan masyarakat.

8. Berbuat baik (ihsan) kepada tetangga, anak yatim, fakir miskin, dan seluruh makhluk, serta berbuat baik terhadap hewan ternak yang dia miliki.

9. Menyambung tali persaudaraan terhadap orang yang memutuskannya, memberi kepada orang, menahan pemberian kepada dirinya, dan memaafkan orang yang mendhaliminya.

10. Berinfak, baik ketika lapang maupun dalam keadaan sempit, menahan amarah dan memaafkan manusia.

11. Adil dalam segala perkara dan bersikap adil terhadap seluruh makhluk.

12. Menjaga lisannya dari perkataan dusta, saksi palsu dan menceritakan kejelekan orang lain (ghibah).

13. Menepati janji dan amanah yang diberikan kepadanya.

14. Berbakti kepada kedua orang tua.

15. Menyambung silaturahmi dengan karib kerabatnya, sahabat terdekat dan terjauh.

Demikian beberapa ciri-ciri wanita Ahli Surga yang kami sadur dari kitab Majmu’ Fatawa karya Syaikhul Islam Ibnu Tamiyyah juz 11 halaman 422-423. Ciri-ciri tersebut bukan merupakan suatu batasan tetapi ciri-ciri wanita Ahli Surga seluruhnya masuk dalam kerangka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Allah Ta’ala berfirman:

“ … dan barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam Surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai sedang mereka kekal di dalamnya dan itulah kemenangan yang besar.” (QS. An Nisa’: 13)

Wallahu A’lam Bis Shawab.

(Dikutip dari tulisan al ustadz Azhari Asri, judul asli Wanita Ahli Surga Dan Ciri-Cirinya. MUSLIMAH XVII/1418/1997/Kajian Kali Ini)

Cara Menambahkan Tulisan Berjalan Di Bawah Bar(Kotak Halaman)

1. login/sign in/masuk
2. Tata letak
3. Kilik tambah Gadget(bawah header)
4. klik tanda tambah pada HTML/JAVA SCRIPT
5. ketik sbb:



6. simpan
7. lihat blog.
8. selamat mencoba yach...

Biografi Sulis


Nama Panggilan : Sulis
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Tempat, Tgl Lahir : Solo, 23 Januari 1990
Biografi :

Nama Sulis melejit setelah berduet bersama penyanyi religius Hadad Alwi dalam album CINTA RASUL. Sulis yang lahir di Solo, 23 Januari 1990 itu, berduet membawakan album-album sholawat nabi yang berhasil mengambil hati para penggemarnya. Namanya pun kini identik dengan lagu-lagu religi.

Gadis remaja dengan nama asli Sulistyowati ini mulai terjun ke dunia tarik suara sejak usia 9 tahun, waktu masih kelas 3 SD. Waktu itu, bungsu tiga bersaudara pasangan Sumadi dan Siti Satinem ini diajak Hadad Alwi untuk duet dalam album CINTA RASUL.

Sulis yang memang suka menyanyi sejak kecil ini telah menghasilkan 12 album, termasuk single dan kompilasi, sejak memulai debut di tahun 1999 sampai 2007. Pada album CINTA RASUL 2, Sulis bersama Hadad Alwi, dengan dibantu musisi Dwiki Dharmawan, merilis album orkesta. Proses rekaman album tersebut dilakukan di negeri Kanguru, Australia dan seperti album pertamanya, Sulis mendapat sambutan dari pengemarnya.

Beberapa album duet Sulis bersama Hadad Alwi adalah CINTA RASUL 1, CINTA RASUL 2, CINTA RASUL 3, CINTA RASUL 5, CINTA RASUL 6, CINTA RASUL 7, serta SULIS WITH ORCHESTRA.

Tak hanya duet, Sulis juga mencoba bersolo karier dengan mengeluarkan album CINTA RASUL 4 (2004). Pada tahun 2007, Sulis kembali muncul solo dengan konsep sedikit berbeda dari album sebelumnya. Album solonya yang kedua bertajuk YA ALLAH (2007). Tak seperti lazimnya lagu religi Islam lainnya yang diwarnai dengan musik gambus dan rebana, album ini menggantikannya dengan drum dan gitar bahkan lebih nge-beat.

Fhoto Opick....




Senin, 03 Mei 2010

CARA MENAMBAHKAN ALAMAT CHATROLL DI DALAM BLOG

Adapun cara-cara agar dapat menambahkan alamat chatroll di dalam blog yaitu:
1. Login ke dalam blog masing-masing
2. Bukalah halaman baru dan bukalah halaman "chatroll.com"
3. Kemudian akan tampil halaman chatroll
4. klik"Get it now-free" pada sisi kanan halaman chatroll, untuk memulai memasukkan chatroll pada bog.
5. isilah semua formulir dalam halaman "your now chatroll has been created" sesuai dengan petunjuk yang ada.
6. klik continue
7. Sekarang untuk memilih platform tempat untuk penginstalan chatroll, maka pilihlah blogger, karena kita akan menginstalnya pada blog.
8. Nah, untuk memasukkan Chatroll ini kedalam blog WordPress kamu, caranya pilih Embeded pada menu sebelah kanan.
9. Kemudian tentukan warna dari bingkai Chatroll kamu, tentukan tinggi dan lebarnya.. kalo untuk di WordPress yang cocok itu ukurannya 180 x 350 pixel. Lalu copykan alamat HTML yang tertera dibawahnya.
10. Bukalah kembali blog kamu
11. Kemudian klik kostumisasi atau dasbor
12. Klik posting-edit laman-tambah gadget
13. Klik teks
14. Buatlah judul yang di inginkan.
15. Paste alamat HTML yang telah dikopi seperti yang telah dijelaskan di atas.
16. Klik simpan
17. Tayangkan laman
18. Lihat laman.

Ok..... selamat mencoba yach. sebelumnya mohon maaf kalau ada kesalahan dalam penulisan caranya.

Kamis, 22 April 2010

Asslmkm.........met ciank muanya.
hr nch wln sng cmpr sdh, wln jg g' tw knp??????????wln bngng kykny da bnyk prbhn ma wln ma tmn2 wln. wln hny g' pgn prbhn t nntny mmbw k arh yg ngtf.
wln hny ingn prbhn t nntny ttp bw k arh yg pstffff.
Amn y Allah.......hny st yg wln pnt y Allah, tntnlh kmi sllu brd djln-Mu.brlh kmi sllu ptnjk-Mu y Allah

Rabu, 14 April 2010

sedih wulan hari ini

Assalamu'alaikum......mua nya
Hari ini wulan sdh bgt lch, nth knp bwaanny mw nngs ja. Ya Allah, knp ych dngn wln, wln rs wln bnyk brbh ya Allah. smkn bsr k'ingnn wln tk ngjhu'in dy, tp smkn dkt pl dy da dhdpn wln.
Wln bngng hrs gmn?????????????Wln sm sx g' pngn bt kcw orng2 yg da ksh amnh kwln, trtm orng tua wln ya Allah, wln pngn bgt pny smgt yg bsr tk bljr, tk brkn yg trbk bt muany, sprt dl lg.
Y Allah wln ngrs bgtu bnyk hlngn yg emg hrs wln hdp tk nglwn rs mua nch, tp gmn crny y Allah????????????wln mhn bgt y Allah jklau Engkau emg brkhndk dmkan, ttp dktknnlh ptnjk Engkau bg wln tk hdpi mua ni, tp lw emg Engkau mngjnkn wln tk mnjd lbh bk lg, mdhknlh lngkh t bg wln y Allah.
Hny one's yg wln pnt y Allah,yaitu kridhoan Engkau dstp lngkh wln..................

Kamis, 18 Maret 2010

Kisah Bilal Bin Rabbah

Bilal bin Rabah PDF Cetak E-mail

Bilal bin Rabah sang Muadzin Rasulullah Saw memiliki sejarah hidup yang amat hebat dalam perjuangan akidah, sebuah kisah yang senantiasa diulang oleh zaman dan tidak membuat telinga manusia bosan untuk mendengarkannya.

Bilal dilahirkan di daerah Sarah kira-kira 34 tahun sebelum hijrah dari seorang ayah yang dikenal dengan panggilan Rabah. Sedangkan ibunya dikenal dengan Hamamah. Hamamah ini adalah seorang budak wanita yang berkulit hitam yang tinggal di Mekkah. Oleh karenanya, sebagian orang memanggilnya dengan nama Ibnu Sauda (Anaknya budak hitam).

Bilal tumbuh di Mekkah dan ia adalah budak milik anak-anak yatim dari Bani Abdid Daar dimana ayah mereka mewasiatkan mereka kepada Umayyah bin Khalaf yang merupakan salah seorang pemuka kafir Quraisy.

Begitu muncul sinar agama baru di Mekkah, dan Rasulullah Saw mengumandangkan kalimat tauhid. Bilal adalah salah seorang yang paling dahulu masuk dalam agama Islam.

Dia telah masuk Islam dan pada saat itu tidak ada orang lain yang masuk Islam selain dia dan beberapa orang lagi yang termasuk As Sabiquna Al Awwalun.

Yang pertama adalah Khadijah binti Khuwailid, Ummul Mukminin. Lalu Abu Bakar As Shiddiq. Ali bin Abi Thalib. Ammar bin Yasir dan ibunya Sumayyah. Shuhaib Ar Rumy. Dan Miqdad bin Al Aswad.

Bilal merasakan penderitaan yang ia rasakan akibat dari ulah kejahatan dan aniaya kafir Quraisy yang tidak dirasakan oleh orang lain. Ia namun mampu bersabar seperti para sahabat Rasul lainnya.

Adapun Abu Bakar As Shiddiq dan Ali bin Abi Thalib memiliki keluarga dan kaum yang dapat melindungi mereka berdua. Sedangkan para budak yang termasuk mustad’afin (orang-orang lemah), maka bangsa Quraisy dapat menyiksa mereka dengan begitu kejamnya.

Kafir Quraisy hendak menjadikan para orang-orang lemah tadi sebagai pelajaran bagi orang yang berani mengaku untuk menyingkirkan para tuhan dan berhala mereka dan menyatakan diri sebagai pengikut Muhammad.


Para mustad’afin ini merasakan penyiksaan yang begitu hebat dari kafir Quraisy. Abu Jahal –Allah menghinakannya- telah berlaku keji kepada Sumayyah. Abu Jahal berdiri di atas tubuh Sumayyah dengan mengucapkan sumpah serapah lalu membunuhnya dengan menancapkan tombak pada tubuhnya yang masuk dari bagian bawah perutnya hingga tembus di punggungnya. Sumayyah menjadi wanita syahid pertama dalam Islam.

Sedangkan para saudaranya yang lain, termasuk Bilal bin Rabah terus menerus mendapatkan penyiksaan dari bangsa Quraisy.

Mereka bangsa Quraisy jika matahari sudah berada pada puncaknya, langit terasa panas, dan pasir kota Mekkah sudah terasa melepuh… para kafir Quraisy ini melepaskan baju kaum muslimin mustad’afin tadi, lalu memakaikan kepada mereka pakaian besi lalu membakar mereka dengan sinar matahari yang begitu terik.

Mereka juga mencambuk punggung kaum mustad’afin tadi dengan cambuk, serta menyuruh mereka untuk menghina Muhammad.

Mereka kaum mustad’afin jika penyiksaan terhadap diri mereka semakin menggila, dan mereka sudah merasa tidak kuat lagi untuk menerimanya. Maka mereka akan menuruti kehendak kafir Quraisy, namun hati mereka senantiasa terpaut kepada Allah dan Rasulnya, kecuali Bilal ra. Dia mampu menahan dirinya dalam mempertahankan Allah Swt.

Yang menjadi penyiksa diri Bilal adalah Umayyah bin Khalaf dan para algojonya. Mereka mendera punggung Bilal dengan cambuk, namun tetap saja Bilal berkata: Ahad, Ahad (Allah Yang Esa, Allah Yang Esa).

Mereka menimpakan batu-batu besar pada dada Bilal, namun tetap saja Bilal berkata: Ahad, Ahad (Allah Yang Esa, Allah Yang Esa).

Meski mereka sudah menyiksa dengan sekeras mungkin, namun tetap saja Bilal berkata: Ahad, Ahad (Allah Yang Esa, Allah Yang Esa).

Mereka berusaha mengingatkan Bilal kepada Lata wal Uzza, namun Bilal malah menyebut Allah dan Rasul-Nya.

Mereka berkata kepada Bilal: “Katakan apa yang kami ucapkan!” Malah Bilal menjawab: “Lisanku tidak dapat mengucapkannya.”

Maka sontak mereka menambahkan penyiksaannya dan semakin gila dalam penganiayaannya.

Umayyah bin Khalaf yang keterlaluan ini bila hendak menyiksa Bilal,maka ia akan mengikatkan sebuah tali besar di leher Bilal lalu menyerahkannya kepada orang-orang bodoh dan anak-anak. Umayyah menyuruh mereka untuk membawa keliling Bilal ke seluruh perkampungan Mekkah serta menariknya ke seluruh dataran yang ada di kota tersebut.

Bilal ra merasakan penyiksaan di jalan Allah dan Rasul-Nya, dan ia selalu mendendangkan ucapannya yang berbunyi: “Ahad, Ahad, Ahad, Ahad!” Dia tidak pernah bosan mengulanginya, dan tidak pernah berhenti mengucapkannya.


Abu Bakar ra pernah berniat untuk membeli Bilal dari Umayyah bin Khalaf. Lalu Umayyah meninggikan harganya dan ia menduga bahwa Abu Bakar tidak mampu untuk membayarnya.

Namun Abu Bakar mampu membayarnya dengan 9 awqiyah dari emas. Umayyah berkata kepada Abu Bakar setelah perjanjian jual-beli ini usai: “Kalau engkau tidak mau mengambil Bilal kecuali dengan 1 awqiyah emas saja, pasti sudah aku jual juga.” Abu Bakar menjawab: “Jika engkau tidak mau menjualnya kecuali dengan 100 awqiyah, pasti aku akan tetap membelinya!”

Begitu Abu Bakar As Shiddiq memberitahukan Rasulullah Saw bahwa dia telah membeli Bilal dan menyelamatkannya dari tangan penyiksa, maka Nabi Saw bersabda: “Libatkan aku dalam pembebasannya, wahai Abu Bakar!” As Shidiq lalu menjawab: “Aku telah membebaskannya, ya Rasulullah.”


Begitu Allah Swt memberikan izin kepada Nabi-Nya untuk berhijrah ke Madinah. Bilal pun termasuk orang yang turut berhijrah ke sana.

Bilal, Abu Bakar dan Amir bin fihr tinggal di Madinah dalam satu rumah. Mereka semua terkena penyakit demam. Kebiasaan Bilal bila sudah terbebas dari penyakit demam, maka ia akan mengangkat suaranya dan mulai menyenandungkan bait puisi dengan suaranya yang merdu. Ia mengalunkan:

Bukan karena syairku, aku tidak bisa tidur malam ini

Di Fakh sementara di sekelilingku terdapat Ikhir dan Jalil111

Apakah suatu hari aku akan dapat mendatangi sumber air Mijannah

Dan apakah aku masih dapat melihat Syamah dan Thafil

Tidak heran bila Bilal merindukan Mekkah dan setiap sudutnya. Sebagaimana ia merindukan semua lembah dan pegunungannya. Sebab disanalah ia merasakan nikmatnya iman. Disanalah ia merasakan penyiksaan manusia hanya demi mencari keridhaan Allah. Dan disana pula ia mampu mengalahkan dirinya dan mengalahkan setan.


Bilal akhirnya menetap di Yatsrib yang jauh dari penyiksaan bangsa Quraisy. Ia mendedikasikan usianya kepada Nabi dan kekasihnya yaitu Muhammad Saw.

Bilal senantiasa turut serta jika Rasulullah Saw melakukan perjalanan. Dan ia pun juga bersama Rasul, tatkala Beliau pulang.

Ia melakukan shalat bersama Rasul, melaksanakan perang jika Rasul melakukannya. Sehingga Bilal seolah menjadi bayang diri Rasulullah Saw.

Saat Rasulullah Saw membangun masjidnya di Madinah, dan adzan mulai disyariatkan, maka Bilal adalah orang pertama yang menjadi muadzin dalam Islam.

Jika ia selesai mengumandangkan adzan, maka ia akan berdiri di depan pintu rumah Rasulullah Saw dan berkata: “Hayya alas shalah… Hayya alal falah…”

Jika Rasulullah Saw telah keluar dari kamarnya dan Bilal telah melihat Beliau datang, maka Bilal akan mengumandangkan iqamat.


An Najasy raja Habasyah pernah memberikan hadiah kepada Rasulullah Saw dengan 3 tombak pendek yang merupakan barang berharga yang dimiliki oleh para raja. Rasul lalu mengambil salah satu dari tombak tadi, kemudian satunya lagi ia berikan kepada Ali bin Abi Thalib dan satunya lagi ia berikan kepada Umar bin Khattab. Kemudian tombak yang diambil oleh Rasul untuk dirinya diberikan kepada Bilal. Maka tombak tersebut senantiasa dibawa oleh Bilal sepanjang hidupnya.

Bilal selalu membawa tombak tadi pada setiap hari Iedul Fitri dan Iedul Adha. Ia juga membawanya saat shalat Istisqa’. Ia menempatkan tombak tersebut dihadapannya, jika shalat tidak dilaksanakan di masjid.

Bilal turut serta bersama Rasulullah Saw dalam perang Badr. Ia menyaksikan sendiri dengan dua mata kepalanya bagaimana Allah membuktikan janji-Nya, menolong tentara-Nya. Dan ia menyaksikan banyak para kafir Quraisy tewas menemui ajalnya padahal mereka dulu pernah menyiksa Bilal dengan amat keji.

Ia juga melihat Abu Jahal dan Umayyah bin Khalaf mati tertebas pedang kaum muslimin, dan darah mereka mengucur karena tusukan tombak kaum muslimin.


Saat Rasulullah Saw memasuki kota Mekkah untuk menaklukkannya, Beliau didampingi oleh Bilal bin Rabah.

Saat Rasulullah Saw memasuki Ka’bah, Beliau hanya didampingi oleh 3 orang saja, mereka adalah: Utsman bin Thalhah114 sang pemegang kunci Ka’bah, Usamah bin Zaid orang kesayangan Rasulullah dan anak dari orang kesayangan Beliau, serta Bilal bin Rabah sang muadzin Rasulullah.

Tatkala waktu Zhuhur telah tiba, banyak sekali manusia yang berada di sekeliling Rasulullah Saw. Dan orang-orang kafir Quraisy yang baru masuk Islam secara sukarela atau terpaksa menyaksikan jumlah manusia yang sedemikian banyaknya.

Pada saat itu, Rasulullah Saw memanggil Bilal bin Rabah. Beliau memerintahkan Bilal untuk naik ke atas Ka’bah untuk mengumumkan kalimat tauhid. Maka Bilal pun melakukan perintah tersebut.

Ia mengalunkan Adzan dengan suaranya yang keras.

Maka ribuan leher manusia melihat ke arah Bilal. Ribuan lisan manusia yang mengikuti ucapan Bilal dengan hati yang khusyuk.

Sedangkan mereka yang di dalam hatinya terdapat penyakit merasakan adanya kedengkian dan kebencian yang membuat hati mereka menjadi tercabik-cabik.

Begitu Bilal mengucapkan kalimat berikut dalam Adzannya: “Asyhadu Anna Muhammadan Rasulullah” Berkatalah Juwairiyah binti Abu Jahal: “Demi umurku, sungguh Allah Swt telah meninggikan sebutan namamu. Adapun shalat, maka kami akan melakukannya, akan tetapi demi Allah, kami tidak menyukai manusia yang pernah membunuh orang-orang yang kami cintai.” Ayahnya Juwairiyah terbunuh pada perang Badr.

Khalid bin Usaid berkata: “Segala puji bagi Allah yang telah memberi kemurahan kepada bapakku sehingga ia tidak turut menyaksikan kejadian hari ini.” Bapaknya Khalid telah mati satu hari sebelum terjadinya penaklukan Mekkah.

AlHarits bin Hisyam berkata: “Celaka, andaikan aku sudah wafat sebelum aku melihat Bilal berada di atas Ka’bah.”

Al Hakim bin Abi Al Ash berkata: “Demi Allah, ini adalah musibah besar jika seorang budak Bani Jumah bersuara dari atas bangunan ini.”

Dan bersama mereka terdapat Abu Sufyan bin Harb yang berkata: “Aku tidak akan mengatakan apapun… Sebab kalau aku mengeluarkan satu kata saja dari mulutku, debu-debu ini akan menyampaikan ucapanku tersebut kepada Muhammad bin Abdullah.”


Bilal terus menjadi muadzin Rasulullah Saw selama hidupnya. DanRasul Saw menjadi cinta kepada suara ini yang dahulunya pernah disiksa namun selalu mengatakan: “Ahad… Ahad”

Begitu Rasulullah Saw kembali ke pangkuan Tuhannya. Saat itu waktu shalat telah tiba. Maka berdirilah Bilal untuk mengumandangkan adzan kepada manusia –saat itu Nabi Saw sudah dikafankan namun belum dikubur-, saat ia hendak mengucapkan Asyhadu Anna Muhammadan Rasulullah… ia serasa tercekik, dan suaranya tidak keluar dari kerongkongan. Maka sontak, semua kaum muslimin yang ada pada saat itu menangis, dan mereka semua tenggelam dalam kesedihan.

Kemudian setelah tiga hari sejak hari itu, Bilal kembali mengumandangkan adzan. Namun setiap kali ia sampai pada kalimat Asyhadu Anna Muhammadan Rasulullah, ia menangis dan menangislah semua orang yang mendengarnya.

Pada saat itu, Bilal meminta kepada Khalifah Abu Bakar untuk mengizinkannya agar tidak mengumandangkan adzan terlebih dahulu karena ia merasa tidak sanggup untuk melakukannya.

Bilal meminta izin kepada Khalifah Abu Bakar untuk turut dalam jihad di jalan Allah dan tinggal di negeri Syam untuk menghadapi musuh.

Abu Bakar menjadi ragu dalam memberikan izin kepada Bilal. Maka Bilal pun berkata kepada khalifah: “Jika engkau telah membeliku untuk kepentingan dirimu, maka tahanlah aku. Jika engkau telah memerdekakan aku, maka biarkanlah aku sesuai kehendak Allah Yang telah membuatmu memerdekakan aku.”

Abu Bakar menjawab: “Demi Allah, aku tidak berniat membelimu, kecuali karena Allah! Aku tidak memerdekakan mu kecuali di jalan-Nya.” Kemudian Bilal berkata: “Aku tidak akan mengumandangkan adzan untuk siapapun setelah Rasulullah wafat.” Abu Bakar berkata: “Engkau berhak untuk itu.”


Bilal berangkat dari Madinah Al Munawarah bersama utusan pertama pasukan muslimin. Dan ia tinggal di Daraya dekat dari Damaskus.

Bilal masih tidak mau mengumandangkan adzan sehingga Umar bin Khattab datang ke negeri Syam yang menjumpai Bilal setelah sekian lama tidak berjumpa.

Umar amat rindu kepada Bilal dan amat hormat kepadanya. Sehingga jika nama Abu Bakar disebut didepannya, maka Umar akan berkata: “Abu Bakar adalah pemimpin kami dan dialah yang telah memerdekakan pemimpin kami (maksudnya adalah Bilal).”

Pada saat itulah para sahabat mendesak Bilal untuk mengumandangkan adzan dihadapan Umar Al Faruq.

Begitu suara Bilal berkumandang, Umar serta-merta meneteskan air mata, dan semua sahabat yang ada pada saat itu turut menangis, sehingga bulu janggut menjadi basah oleh air mata.

Bilal telah berhasil membangkitkan kerinduan mereka kepada Madinah.


Sang pengumandang adzan ini terus tinggal di Damaskus sehingga menjumpai ajalnya di sana. Istrinya setia mendampingi Bilal saat menjelang maut sambil berkata: “Duh, kasihannya!” Dan Bilal membuka kedua matanya setiap kali istrinya berkata demikian, dan ia berkata: “Alangkah gembiranya!”

Kemudian Bilal melepaskan nafas terakhirnya sambil melantunkan: “Besok kita akan berjumpa dengan para kekasih, yaitu Muhammad dan para sahabatnya… Besok kita akan berjumpa dengan para kekasih, yaitu Muhammad dan para sahabatnya.”

Awal Masa Kenabian Nabi Muhammad





Bismillaahirrohmanirrohiim…

Pemujian Nama Beliau Sejak Nabi Adam Alaihissalam

1. Al-‘Irbadh bin sariyah berkata, Rasulullaah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya aku adalah Nabi yang terakhir di sisi Allah pada saat Adam masih bercampur dengan tanah.” (HR. Ibnu Hibban, Al-Hakim, dan Ahmad).

2. Maisarah al-Fajr berkata, aku bertanya, “Ya Rasulullah kapankah engkau menjadi Nabi?” Beliau menjawab, “Pada saat Adam masih berada antara ruh dan jasad.” (HR. At-Tirmidzi, Ahmad, dan Ath-Thabarani).

3. Maisarah berkata, aku bertanya, “Ya Rasulullah kapankah engkau menjadi Nabi?” Beliau menjawab, “Pada saat Allah subhanahu wa ta’ala menciptakan bumi, peristiwa di langit, menciptakan tujuh langit, menciptakan Arasy, lalu Dia menulis di tiang Arasy ‘Muhammad adalah penutup rasul’. Dia menciptakan surga yang mana Adam dan Hawa ditempatkan di sana, Dia menulis namaku pada pintu-pintu, daun-daun kubah, dan kemah-kemah, sedangkan Adam masih berada di antara Ruh dan Jasad. Tatkala Allah menghidupkan Adam, Adam pun melihat ke arah Arasy dan melihat namaku, Allah memberitahukannya bahwa itu adalah penghulu keturunanmu. Ketika Adam dan Hawa diperdayakan oleh setan, mereka bertaubat dan memohon syafaat kepada Allah dengan menggunakan namaku.” (HR. Al-baihaqi).

4. Umar bin Al-Khattab r.a. berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Ketika Adam melakukan kesalahan ia mengangkat kepalanya dan berkata, ‘Ya Rabb-ku dengan kebenaran Muhammad, ampunilah aku’. Allah subhanahu wa ta’ala mewahyukan kepadanya, ‘Apakah Muhammad itu dan siapakah dia?’. Adam berkata, ‘Rabb-ku ketika Engkau menyempurna-kan penciptaanku Engkau pun mengangkat kepalaku ke arah Arsy dan tertulis di sana kata ‘La ilaha Illallah Muhammad rasulullaah’, sehingga aku pun tahu bahwa Muhammad itu adalah makhluk-Mu yang paling mulia di sisi-Mu sebab engkau telah mengiringkan namanya dengan nama-Mu’. Allah berkata, ‘Baiklah, Aku ampuni dosamu. Dialah Nabi yang terakhir dari keturunanmu dan kalau bukan karenanya, Aku tidak akan menciptakanmu’.” (HR. Al-Baihaqi).

Asal Tanah Penciptaan beliau

5. Ka’ab Al-Ahbar mengatakan, “Ketika Allah subhanahu wa ta’ala berkehendak menciptakan Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, Ia memerintahkan Jibril, agar membawakan segenggam tanah putih yang merupakan letak tempat kuburan Rasulullah saw. Lalu tanah itu di campur dengan air surga dan dibawa ke sekeliling langit dan bumi. Malaikat pun mengenal Muhammad saw. serta keutamaan beliau sebelum mereka mengenal Nabi Adam. Ketika cahaya Muhammad saw. terlihat pada kilauan cahaya di kening Adam, Allah berkata, “Wahai Adam, ini adalah penghulu keturunanmu dari para Nabi dan Rasul.”

Ketika Hawa mengandung Syits, Nur Muhammad berpindah dari Adam ke Hawa sehingga Hawa selalu melahirkan dua anak setiap kali melahirkan kecuali ketika melahirkan Syits. Hawa melahirkannya seorang saja dengan sebab kemuliaan Nabi Muhammad saw. Cahaya itu pun selalu berpindah dari seorang suci ke yang suci lainnya sampai Nabi Muhammad saw. dilahirkan.”

6. Ibnu Abbas berkata, aku bertanya, “Ya Rasulullah, dimanakah Anda ketika Nabi Adam berada di surga?” Beliau menjawab, “Aku berada di dalam tulang sulbi, lalu aku turun ke bumi berada di dalam sulbi Adam. Aku pun telah naik ke kapal saat aku berada di dalam sulbi ayahku Nuh. Aku pun pernah dicampakkan ke dalam api pada saat aku berada di dalam sulbi Ibrahim. Kedua orangtuaku tidak berhubungan dengan cara zina. Allah selalu memindahkanku dari sulbi-sulbi yang suci ke rahim-rahim yang suci pula. Tidak terdapat dua cabang keturunanku kecuali aku berada pada tempat terbaik di antara keduanya. Allah menjanjikan kenabian untukku di dalam kitab Taurat. Dia memberi kabar tentang itu. Dia membuat namaku terkenal di dalam kitab Injil. Bumi dan langit menjadi cemerlang karena wajah dan pandanganku.” (HR. Al-Ajurri, dan Ibnul Jauzi dalam Al-Maudhu’at).

Al-Abbas berkata, “Ya Rasulullah, aku ingin memujimu.” Beliau berkata, “Sebutkanlah! Semoga Allah tidak akan membahagiakan gigimu.”

Al-Abbas mendendangkan syair berikut:

Sebelumnya dirimu telah tenang berada dalam suatu naungan yaitu tempat peyimpanan di mana dedaunan menjadi penutupnya.
Engkau turun ke bumi dengan berupa wujud manusia,
bukan pula gumpalan tulang atau darah, akan tetapi berupa nuthfah yang berlayar di atas bahtera pada saat bumi dan penduduknya tenggelam.
Engkau pun masuk ke dalam bara api Ibrahim bersembunyi di dalamnya.
Engkau berjalan di dalamnya tanpa terbakar api.
Engkau berpindah dari suatu shulbi ke suatu rahim.
Biala satu dunia telah terlewatkan maka dunia lain pun tampak.
Sehingga sampai ke rumahmu yang terjaga itu yaitu Khindif ‘Ulya.
Pada saat engkau tiba, bumi pun menjadi terang dan ufuk menjadi bersinar dengan cahayamu. Kami pun berada dalam sinar dan cahaya itu sehingga jalan terang pun dapat dilalui.”*)

*) HR. Ibnu Asakir di dalam Tarikhnya, berkata Ibnu Al-Jauzi bahwa hadits ini adalah hadits palsu. Menurut As-Suyuthi, hadits ini adalah hadits bathil.


Di kutip dari : Kitab Al-Wafa (Kesempurnaan Pribadi Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam) karya Ibnul Jauzi. Penerbit Pustaka Al-Kautsar

Rabu, 03 Maret 2010

Selasa, 02 Maret 2010

Jadilah Muslim Yang Kaffah

Oleh : Ustadz Ir. H.Didik Udiyono

هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ

(Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang musyrik membenci).as Shoff ayat 9.

Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallam didalam misinya untuk berjuang menegakkan agama Islam selalu mendapatkan perlawanan dari orang-orang musyrik. Orang musyrik dalam menjalankan kehidupannya selalu memakai standard ganda. Padahal Rosul selalu mengarahkan kepada al khoir (kebaikan). Kriteria untuk menilai sebuah kebaikan akan sangat berbeda dengan standard yang dipakai oleh kaum musyrikin dimana mereka menggunakan standard ganda. Akan tetapi Islam mengarahkan kepada standard baku yang ada dalam al-Qur'an dan As-Sunnah.

Dalam hal menyikapi sebuah kemenangan Islam seringkali kendalanya datang dari kaum muslimin itu sendiri. Oleh karena itu dengan semakin banyaknya kaum muslimin yang menjalankan agamanya secara totalitas atau kaffah dalam keislamannya maka kemenangan akan kita dapatkan. Tidaklah mudah dalam merebut tegaknya Islam, yang lebih aman bagi kita adalah mencela diri kita sendiri, menilai diri sendiri dan membenahi diri kita sendiri. Tidak boleh berhenti untuk Islam, sampai dalam mengatur ritme bersenang-senang begitu diingatkan oleh Islam. Sebagai contoh : Abu Dzar al Ghifari diingatkan oleh Rosululloh :Iyyakum wattana-um fainna ibadalloh laisa bittana-um (waspadalah dengan bersenang-senang karena hamba Alloh tidak suka dengan banyak bersenang-senang). Dalam hal mengekspresikan pernikahan shahabat, misalnya, menabuh rebana setelah pernikahan itu dilangsungkan sebagai ungkapan rasa gembira. Tidak seperti orang-orang sekarang, banyak orang jawa yang sudah hilang jawanya akibat ketidak tahuannya. Dalam prosesi sebelum pernikahan ada hajatan, doa sebelum pernikahan dilakukan. Ada prsosesi walimah dengan lagu : yen pinyu angrawuhi ing malem resepsi, kakung putri ngagem busono kang edipine, poro putri lenggah jejer urut katon rapi, para priyo lenggahe rada adoh sawatoro, tetapi bagaimana dengan prosesi resepsi sekarang, dimana bapak-bapak selalu makan dan minum dengan standing party?

Sebetulnya para wali dulu sudah berusaha mengajarkan nilai-nilai agama yang dikemas dan dimasukkan kedalam budaya dan tata cara kehidupan masyarakat jawa, namun karena pengaruh budaya luar yang saat ini merambah masyarakat kita maka perlu untuk kita waspadai terutama bagi generasi kita mendatang. Ingat akan nasihat : kali ilang kedunge, wong jawa ilang jawane, pasar ilang kumandange…wong wadon ilang rasa malune. Oleh karena itu marilah kita berusaha menjadi Islam secara menyeluruh atau kaffah bersandar pada al-Qur'an dan as-Sunnah dan marilah kita selalu berdoa memohon perlindungan kepada Alloh agar Alloh memberi petunjuk kepada kita.